Hai sobat , sebentar lagi sobat yang masih duduk dibangku
SMA kelas 12 mau lulus , apakah kalian siap untuk mengarungi kehidupan baru ?
Mungkin dari kalian masih menyukai untuk lanjut studi lagi .. oke itu bagus
untuk kepribadian anda, tapi tentukan terlebih dahulu tujuan sebelum memutuskan
untuk lanjut studi (red kuliah) karena kalian beranggapan bahwa dengan kuliah /
memiliki gelar sarjana dsb itu mudah untuk mendapat kerja yang bagus , gaji
tinggi kan ? jika masih memiliki anggapan tersebut , sebaiknya buang jauh –
jauh , mengapa ? karena Perguruan Tinggi bukanlah LPK (Lembagan Pelatihan Kerja) yang siap
membimbing peserta didiknya dengak ketrampilan kerja yang memang benar
dibutuhkan didunia kerja tersebut , sedangkan Perguruan Tinggi hanya sebatas
tempat menimba Ilmu akademis tanpa diimbangi kebutuhan kerja masa kini . Oke ,
kita tutup permasalahan perkuliahannya , kita akan membahas tentang
Karakteristik Seorang Pengusaha Berdasarkan Awal Memulai Usaha , bagi Sobat
yang ingin memulai Usaha , yuk simak ulasan berikut .
Studi kasus akan saya jabarkan melalui cerita singkat antara
3 orang (si ahmad , si badu , dan si abil) ketiganya memiliki tujuan yang sama
yakni ingin menjadi Wirausahawan ketiganya juga baru lulus SMA tahun 2012
kemarin, akan tetapi ketiganya memulai usaha dengan awal yang berbeda dan
persepsi yang berbeda pula . Contoh 1 .Si Ahmad baru saja lulus SMA , dia
melamar kerja sebagai TKI di Malaysia dengan masa kerja 2-3 tahun . Si Ahmad
berkeinginan setelah pulang dari Malaysia , ia ingin membuat usaha pembuatan
batik . Dengan uang yang ia peroleh dari kerja di luar negeri , ia berharap tak
lagi kesulitan modal untuk usaha , tidak lagi bingung mau cari uang pinjaman
kemana, dsb . Yang ke 2 Si Badu , Si Badu sudah setengah tahun ini menjadi
Karyawan di sebuah Pabrik Textil di kotanya , karena status karyawannya di
pabrik tersebut adalah “kontrak” yang setiap 3 bulan selalu deg-degan apakah
status karyawannya akan diperpanjang atau tidak , akhirnya Si Badu membuat
usaha sampingan dengan berjualan makanan beku . Si Badu berharap , dengan usaha
sampingannya tersebut , perolehan gaji yang ia terima setiap bulannya ada
kenaikan , setidaknya melebih UMR kota , dan Si Badu juga menginginkan usahanya
tersebut semakin besar dan maju sehingga si badu tak perlu lagi kerja di pabrik
. Dan yang terakhir adalah Si Abil , si Abil ini bisa dibilang penekat tapi
pengecut , kenapa ? karena setiap kali Si Abil ini berambisi ingin melakukan /
mendapatkan sesuatu yang susah didapatkan / dikerjakan , Si Abil berani
mati-matian melakukannya , tapi kalau sudah setengah jalan tidak ada hasil ,
langsung saja Si Abil berhenti , Si Abil ini setelah lulus SMA ia melanjutkan
kuliah di PTN ternama di Jatim dan mendapat beasiswa pendidikan plus biaya
hidup , karena sifatnya yang labil , Si Abil ini entah kenapa memilih keluar
dari PTN tersebut tanpa alasan yang jelas , padahal waktu SMA si Abil belajar
sampai banting tulang biar masuk PTN idaman lewat ujian saringan yang ketat ,
tiba-tiba baru 2 bulan perkuliahan berjalan malah resign. Tetapi ,karena sifat pintarnya tersebut Si Abil memulai
usaha diawal masa keterpurukannya , usaha yang abil tekuni adalah usaha clothingan (kategori pakaian tapi bukan
inti utama) , akan tetapi , nasib usaha tersebut gulung tikar karena masalah
bahan baku yang sulit dicari dan susahnya perputaran keuangan di bisnis
tersebut . Singkat cerita , selama 3 bulan nganggur , Si Abil memulai mencari
ide-ide bisnis di internet dan akhirnya , ketemulah dengan bisnis Wholesale .Si Abil memulai usaha Ws
dengan tanpa modal banyak , hanya dengan modal (red uang) yang ia pegang saat
itu , Si Abil tak memiliki pekerjaan tetap karena ia yakin bahwa bisnis Ws –nya
akan maju seperti orang lain dan tentunya lewat proses yang panjang .
Dari cerita motivasi ketiga diatas , baik Si Ahmad , si badu
dan si Abil memiliki karakteristik yang unik dan saya akan membahas satu
persatu keunggulan dan kekurangan yang dimiliki oleh ketiga orang tersebut .
Ini bisa menjadi panduan bagi kita yang ingin memulai usaha , lebih baik yang
seperti apa sih ? kan , usaha itu seperti perang (lebay) .
Pertama , mungkin benar ya jika memulai usaha itu harus ada
modal kongkrit (red uang) tapi apakah itu akan menjamin keberhasilan seseorang
dalam berbisnis ? tidak bukan ? jika si ahmad pulang ke tanah air , lalu ia
membawa pulang uang 100jt rupiah (besar ya) tapi ia tak tahu harus memulai
usaha darimana , tentu percuma bukan uang tersebut . Kalaupun si ahmad pulang ,
ujung-ujungnya si ahmad bakalan mencari kerja , kenapa ? uang 100jt rupiah itu
akan habis dalam waktu sekejap (menurut saya 1 thn bertahan itu mustahil) , mau
dihemat sekalipun , mau ditabung di bank (salah kaprah , baca post sebelumnya
tentang “hemat pangkal miskin , boros pangkal kaya”)karena si ahmad telah
terdidik menjadi seorang karyawan selama 2-3tahun di luar negeri , ini bisa
menjadi bumerang bagi kita yang ingin berwirausaha , minset yang tertanam pada
seorang karyawan adalah “awal bulan gajian , hidup enak” , mungkin saja si
ahmad berhasil memulai usahanya , tapi apakah ia akan tahan dengan cobaan awal
memulai usaha ? kita tidak tahu pastinya .Intinya , jangan memulai usaha dengan
mengumpulkan modal terlebih dahulu karena ini sangat beresiko .
Untuk kasus kedua , kasusnya Si Badu , seorang karyawan yang
ingin menambah penghasilan perbulan dengan cara berjualan makanan beku ,
tergantung keinginan Si Badu tersebut , jika si badu sifatnya hanya ingin
menambah penghasilan saja tanpa ada rasa keinginan untuk maju ya itu pilihan
terbaik bagi si Badu , tapi jika si badu tidak lagi ingin menjadi karyawan dan
ingin usahanya tambah pesat , solusinya ya harus keluar dari pabrik tersebut .
Kasus ini mirip dengan seorang developer permainan mobile ‘flappy bird’ seorang
berkebangsaan vietnam , ia ditanya oleh reporter “kenapa anda masih menjadi
karyawan ? , padahal omzet dari permainan yang anda ciptakan itu sudah bagus
sekali per harinya ?” si developer menjawab dengan enteng “ saya hanya
berjaga-jaga saja , jika permainan tersebut bangkrut , saya kan masih bisa
bekerja” . Inti dari kasus kedua , Jangan setengah-setengah dalam berbisnis ! .
Untuk kasus yang ketiga yaitu si abil , mungkin karena si
abil telah merasakan betapa enaknya menjadi seorang pengusaha , walaupun masih
bersifat kecil . Setidaknya , dalam diri si abil haram hukumnya menjadi seorang
karyawan / buruh . si abil lebih memilih untuk menjadi seorang wholesaler yang
sukses dan kemudian bisa merambah dunia bisnis lainnya , sehingga di usia 30an
, si abil tinggal menikmati kesuksesan yang ia usahakan dari usia awal 20an .
Meskipun si abil sudah tidak punya pekerjaan tetap (red karyawan) tapi abil
percaya bahwa usaha apapun yang ditekuni dan serius itu akan maju meskipun
modal (red uang) sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali . Intinya si abil
itu pemberani , kita berharap semoga abil tidak goyah dalam menjalani usaha
wholesale-nya . Dalam berperang kita harus berani menghadapi segala sesuatu ,
dan tentunya si abil punya senjatanya meski bukan dalam bentuk uang . mari kita
doakan semoga abil sukses dan kita bisa ketularan . Berdoa mulai !
Kalau sobat mau pilih yang mana untuk memulai bisnisnya ?
kalau aku pilih yang ketiga
Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon