Halo Sobat dropshiper ? bagaimana penjualan produk diawal
bulan april ini ? lariskah ? semoga ya . Kali ini saya mau mengulas sisi
masalah suplai barang . Terkadang , sebagai seorang dropshiper yang sudah ramai
pasar , masalah ada atau tidaknya barang di suplier ini bisa menjadi masalah
serius , tapi ketika kita memutuskan stok barang sendiri , justru keadaan pasar
malah makin sepi . Paradigma yang ada
mengatakan bahwa dropship itu keuntungannya sedikit jika dibandingkan dengan
menyuplai barang sendiri . Apakah anggapan itu benar atau tidak , saya belum
mencoba sendiri . Saya mau mengulasnya dari 2 sisi , keuntungan dan
kelebihannya , mari kita simak .
A.
Dropship/suplier
a.1 keuntungannya
Sebagai pemula menerjuni bisnis offline
yang dijual secara online , dropship merupakan langkah cerdas . Mengapa ?
karena kita tidak dipusingkan dengan masalah suplai barang , packing dan
sebagainya . Kita hanya fokus untuk memasarkan secara online , setiap hari kita
harus mengeluarkan jurus – jurus terbaru agar produk kita laris manis .
Keuntungan yang diperoleh dengan sistem ini menjadikan kita baik secara
langsung atau tidak langsung sebagai seorang internet marketer yang handal ,
tentunya kita tidak akan memasarkan produk kita dengan cara-cara manual(post di
facebook manual,mention manual dsb) karena waktunya akan lama . Kita dituntut
untuk cepat , sehingga trial and error muncul , jika sudah berhasil ,
kemungkinan besar kita akan mendapat profit tiap bulan yang tak terduga dari
sebelumnya . Intinya , dengan memilih dropship , banyak ilmu yang kita dapatkan
untuk pengembangan bisnis internet lainnya entah itu mau mencoba memasarkan
produk sendiri (produk kreasi bukan beli dari orang lain/bebas) ataupun ingin
mencoba bisnis afiliasi .
a.2 kerugiannya
Terkadang , pihak suplier tidak memberikan
katalog secara onlline untuk memantau status ketersediaan produk tersebut .
Manakala seorang dropshiper ditanya oleh konsumen mereka mengenai ketersedian
produk A , dan pihak suplier tidak menyediakan real time status produk tersebut
dan suplier dalam menjawab pertanyaan dropshipernya lambat tentu ini menjadi
kerugian dropshiper , ini sering terjadi pada kasus fashion wanita , dulu waktu
saya mencoba dropship fashion wanita , waktu ada konsumen tanya “gan , produk
ac76 masih ada gak?” saya tanya ke suplier jam 9 pagi , tidak dibalas smsnya ,
giliran sudah jam 10 malam baru dibalas “silahkan sms ke xxxxxxx untuk
pertanyaan status produk” , saya kesal dan memutuskan untuk berhenti . Kerugian
yang kedua adalah , kita tidak tahu kondisi barang tersebut , cara paling
gampang untuk mengetahui kondisinya ya kita beli saja produk tersebut 1 ,
kirimkan ke alamat rumah kita . Nah , sesampai dirumah , dicek diteliti dsb ,
apakah barang tersebut layak untuk dikirim atau tidak ,kerugian yang ketiga
tidak bisa cod , kalau dipikir aneh juga ya , semisal produk yang dijual
harganya <50rb , diiklanin di tokobagus atau sejenisnya ada orang tanya
“bisa cod atau gak” untuk barang kecil seperti itu dan produk diiklankan via
internet ya pasti dikirim via ekspedisi dong . Kesimpulannya , kalau produk
yang didropshipkan cepat sekali perputarannya (biasanya fashion cewek) memang
rugi , tapi kalau ready stok terus barangnya , tidak ada ruginya sama sekali
toh di internet kan sebenarnya tidak ada perbedaan signifikan untuk orang yang
menjual produk dengan suplai sendiri atau dropship .
B.
Stok sendiri
b.1 keuntungannya
Kalau stok sendiri mungkin kita bisa
mengetahui secara nyata kondisi barang yang akan dikirim dan kita tidak
dipusingkan dengan masalah pertanyaaan-pertanyaan dari konsumen mengenai
kondisi produk tersebut . Memilih opsi stok sendiri manakala setiap harinya
kita selalu ada penjualan dan si suplier tersebut sudah tidak bisa menyanggupi
pesanan kita untuk sekian pesanan setiap harinya , misalnya saya dropship peralatan rumah tangga
dari suplier X , setiap harinya saya selalu memesan sekitar lebih dari 20pcs ,
sedangkan dropshiper lainnya juga memesan dalam jumlah yang sama seperti saya ,
pihak suplier berunding dengan dropshiper – dropshiper yang penjualan setiap
harinya >20pcs, mereka(red dropshiper) diberikan kelonggaran atau
kepercayaan oleh suplier bahwa barang-barang tersebut sebaiknya dibeli secara
massal saja agar setiap harinya dropshiper ini tidak selalu order ke suplier .
Intinya , stok sendiri itu bagus , tapi harus dilihat juga neraca penjualan
setiap harinya bagus apa tidak ? kalau bagus (sehari bisa >20 atau terserah
) atau suplier tidak sanggup lagi mengirimkan barangnya , ya tidak masalah . Nah
,kalau masih sehari paling 1 ,2 atau bahkan sama sekali tidak ada ? jangan ! .
fokus dulu ke pemasaran . Tidak selamanya yang stok sendiri itu bagus , tidak
ada masalah sama sekali kalau produk itu hasil kreasi kita sendiri , produk
yang dibuat dirumah , bukan produk yang dari suplier dan yang jelas bisa COD
atau ditemuin atau ditemukan dan sejenisnya .
b.kerugian
kerugian jelas sekali terlihat pada kondisi
stok sendiri apalagi jika usaha ini masih dipegang satu tangan . Setiap hari
harus packing orderan , kirim ke ekpedisi lalu input resi , dan sebagainya .
Belum lagi membalas pertanyaan konsumen , waktu kita akan semakin berkurang
untuk hal-hal yang semestinya itu bisa dilakukan dengan cara dropship . Apakah
dengan mensuplai (stok) barang keuntungan yang didapat jauh lebih baik dari
cara dropship ? tidak , rata-rata suplier telah memberikan komisi lewat selisih
harga penjualan sebesar 20% ,rate ini adalah rate ideal untuk berbisnis , lalu
jika kita stok sendiri berapakah harga selisih perpcs-nya antara produk yang
dijual secara dropship dengan pembelian retail , paling selisih 2rb-5rb . Itu
kan rasio kecil , mungkin akan terasa ketika setiap harinya kita bisa menjual
>10pcs tapi apakah nilai itu bisa menutupi untuk biaya kertas packing dsb
dibandingkan dropship ?
Bagaimana sobat ? apakah sobat lebih memilih
dropship atau stok sendiri ? kalau saya pribadi , lebih memilih dropship ,
mengapa ? sudah jelas sekali , dropship lebih mudah , usahanya Cuma 1 kali saja (pemasaran) sedangkan stok
sendiri harus kerja ekstra 2 kali .
Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon